Mittwoch, 22. Juni 2011

Masih ada alesan?

Ehem, bonjour! Postingan kali ini ngga kaya biasanya. Biasanya pake bahasa Inggris bocor grammar amburadul, dan sekarang pake bahasa Indonesia, bocor. Postingan ini mau bahas apaan sih sebenernya? euhm, secercah paragraf (yang mungkin) inspiratif. Nyoba-nyoba jadi Mario Teguh versi bocor. Ah yaudahlah.

Jadi gini, ceritanya aku lagi nonton TV. Terus ada iklan obat bau kaki rasa stoberi buat nenek-nenek epilepsi (hiyaaaaa mulai). Ngga, jadi aku liat iklan film Merah Putih yang bakal ditayangin di TV. Jam setengah 11. Malem. Perlu digaris bawahi, malem. Sejarah riwayat aku paling malem tidur jam setengah 11. Itu juga kayaknya sekali seumur hidup. Besarnya keinginan buat nonton-film-yang-katanya-rame-plus-kece-parah-katanya-dan-belum-sempet-ditonton buat aku akhirnya bisa tahan ngantuk. Ngga sih sebenernya ngga ngantuk, cuma 'paranoid' aja kalo harus nonton film jam segitu sementara yang lain tidur. Wir asli, ngga biasa. Alhasil aku tungguinlah itu film, dari nonton apa dulu, ngubek-ngubek tong sampah tetangga dulu, roll depan keliling Riung Bandung dulu sampe akhirnya jam menunjukkan pukul 10.30. Horaaaay! Yang jadi pertanyaan, bisa ngga nonton ini film sampe selesai? Dipikir percuma juga udah nyoba-nyoba melek taunya gugur ditengah-tengah? Yaudahlah usahain dulu aja. Film pun mulai dan iklannya pun ngga kalah lengkap. Lama! Dan itu bikin filmnya udahan jam 1. Tapi akhirnya bisa selesain nonton filmnya. Saking senengnya aku salto sampe ke lapisan Termosfer (pehlis).

Terus kita harus malunya dari mana? Dari tingkah laku tindak tanduk aku yang kaya ubur-ubur idup yang kepanggang di grillnya Chef Juna? (aduh ngga gitu juga sih). Bentar ini belom selesai. Filmnya rame tapi ngga rame banget. Yang bikin kehednya lagi, yang rame banget ini Darah Garuda alias Merah Putih II, bukan yang ke 1 ;_; Tapi ngga nyesel soalnya inspirated banget. Di ending filmnya, tertulis dipersembahkan (atau didedikasikan ah tau lupa) kepada Letnan blalabla berumur 21 tahun dan Kadet Taruna blablabla yang berumur 16 tahun. Kalem, 16 tahun? 16 taun udah ikut perang? 16 taun udah ikhlas rela nyawa ngelayang gitu aja demi bangsa? 16 taun udah jadi pahlawan? Perlu ditekankan sekali lagi bahwa jaman sekarang mana ada yang mau kaya dia? Jangankan 16 taun deh, bapa bapa tau kakek kakek yang ototnya ngalahin Ade Rai aja belom tentu mau ngangkat senapan berat-berat, nyawa pula taruhannya. Pikirannya udah BB, behel boots, creambath, twitter, fesbuk, dsb. Pejabatnya pun kaya yang udah kita tau gelapin uang, beli hukum pake uang apa segala macem. Disitu aku mikir, kok ngga ada ngehargainnya kita sama mereka-mereka yang rela nyerahin apapun buat bangsa sementara kita ngeburn negara kita sekarang perlahan-lahan. Apa kita udah ngelakuin sesuatu yang berguna buat orang lain atau khalayak banyak di umur kita segini? Udah ngehasilin sesuatu apasih kita? Orang itu di umur 16 udah ngasih perjuangannya dia walaupun akhirnya gugur di medan perang. Kita? Seujung kuku pun kayanya ngga ada apa-apanya sama keberanian dia. He's the coolest guy I've ever know kayanya. Di era reformasi (eh iya ya?) sekarang ini kita kan ngga usah angkat senapan berat-berat. Cuma pulpen atau pensil. Musuhnya siapa? Materi sekolah yang kita tau hell banget yang seringnya kita kalah. Kalah perang sama materi Fisika yang akhirnya dapet 40 (Yes, that's me). Kalaupun sekalinya menang perang pake strategi licik, dan gampang kekalahin lagi. Sekarang setiap aku mikir, "Ini nyapein banget" atau "Ini susah banget" tapi apa ada yang lebih nyapein atau susah lagi dari jaman penjajahan itu? Hidup hari ini itu jaaaauh lebih enak dari hari yang kemaren itu. Kita beruntung banget bisa hidup di jaman yang damai damai aja walaupun agak ngga nyante sebernernya. Ngga hadapan sama pistol granat senapan baracuda atau yang lainnya. Sesusah apapun hidup kita sekarang itu yang jelas ngga lebih susah dari masa penjajahan waktu itu. Jadi, masih ada alesan buat ngga bersyukur?

Harusnya kita berterima kasih banyak sama mereka.

Source pict here

Donnerstag, 16. Juni 2011

Damn It's True

Found some 'hey-what-you-thought-were-really-same-with-me!' picture.

They were not really human I think.


So, never give up when you've got D in your raport. Score in your raport is not always to be reflection of your future life. #inspirated

Mittwoch, 15. Juni 2011

Kicked: Funny!



Gorgeous.

It's about my religion

What I have been thinking is 'When I'll wear veil?' I really wanna cover my hair but I'm still doubt of it. When I wear veil soon, I really wanna look like her





She's like Sunday morning. Sweet.

So, when I'll wear veil?


"And say to the believing women that they should lower their gaze and guard their modesty; that they should not display their beauty and ornaments except what (must ordinarily) appear thereof; that they should draw their veils over their bosoms and not display their beauty except to their husbands, their fathers, their husband's fathers, their sons, their husbands' sons, their brothers or their brothers' sons, or their sisters' sons, or their women, or the slaves whom their right hands possess, or male servants free of physical needs, or small children who have no sense of the shame of sex; and that they should not strike their feet in order to draw attention to their hidden ornaments. And O ye Believers! turn ye all together towards Allah, that ye may attain Bliss." An Nûr (Light):31

Montag, 13. Juni 2011

This week is named dissapointed.

In my previous post that I said "I think that this week is my week" but this week is not! I have got a little shitty depression causes of Physic, my final test, and about the people who annoy me oftenly. Maybe that people ain't mean to annoy me but I feel they really annoying. Okay, stop it.

Hhhm, just only 1 more week my class's age. Yea, my class will be die soon. I still remember that the first time I knew that I entered to my High School, I didn't like this school and my shitty class. I wanna move on. No spirit, no cheerfulness. I miss my old friends at my JHS so frickin' bad at that time. But the running time make me realized that this class isn't not too bad. They're funny althought it's just sometimes. That's the time when I begin to like my new class, until now.

I won't separate with them but I won't stay with my own class for 2 or 3 years. I hope that I'll meet other new friends who more funny with my friends now but I still close with my 1st grade's friends. Okay, dear @XONErusuh, thanks for every moments that we do together, sweet or bad, and I'll be miss ya all! Goodbye, reach your own dreams :-)